總網頁瀏覽量

【○隻字片羽○雪泥鴻爪○】



○○○○○○○○○○○○○○○○○○

既然有緣到此一訪,
何妨放鬆一下妳(你)的心緒,
歇一歇妳(你)的腳步,
讓我陪妳(你)喝一杯香醇的咖啡吧!

這裡是一個完全開放的交心空間,
躺在綠意漾然的草原上,望著晴空的藍天,
白雲和微風嬉鬧著,無拘無束的赤著腳,
可以輕輕鬆鬆的道出心中情。

天馬行空的釋放著胸懷,緊緊擁抱著彼此的情緒。
共同分享著彼此悲歡離合的酸甜苦辣。
互相激勵,互相撫慰,互相提攜,
一齊向前邁進。

也因為有妳(你)的來訪,我們認識了。
請讓我能擁有機會回拜於妳(你)空間的機會。
謝謝妳(你)!

●●●●●●●●●●●●●●●●●●



2018年10月27日 星期六

Global Fishing Watch dan Oceana Puji Langkah Peru Dalam Memimpin Transparansi Perikanan Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Global Fishing Watch dan Oceana Puji Langkah Peru Dalam Memimpin Transparansi Perikanan, http://bali.tribunnews.com/2018/10/26/global-fishing-watch-dan-oceana-puji-langkah-peru-dalam-memimpin-transparansi-perikanan. Penulis: Zaenal Nur Arifin Editor: Irma Budiarti


http://bali.tribunnews.com/2018/10/26/global-fishing-watch-dan-oceana-puji-langkah-peru-dalam-memimpin-transparansi-perikanan

Global Fishing Watch dan Oceana Puji Langkah Peru Dalam Memimpin Transparansi Perikanan

Global Fishing Watch dan Oceana Puji Langkah Peru Dalam Memimpin Transparansi Perikanan
Istimewa
Laporan Wartawan Tribun Bali, Zaenal Nur Arifin
TRIBUN-BALI.COM, DENPASAR – Menjelang konferensi tahunan Our Ocean Conference kelima yang digelar 29-30 Oktober mendatang di Bali, pemerintah Peru telah merilis seluruh data pelacakan kapal nasionalnya ke ranah publik untuk pertama kali melalui Global Fishing Watch (GFW).
Kini semua orang dapat memantau kapal-kapal perikanan komersial Peru secarareal time dan gratis menggunakan platform GFW.

Setidaknya 1.300 kapal ikan komersial Peru yang sebagian besar tidak terdeteksi sebelumnya oleh data Automatic Identification System (AIS) GFW, kini dapat terpantau dengan mudah di peta umum.
Bagi Peru sendiri, kemajuan ini menjadikan jumlah kapal yang dilacak melalui GFW saat ini meningkat hingga sepuluh kali lipat, sehingga membantu upaya pengawasan dan pengendalian nasional seperti memerangi penangkapan ikan ilegal, tak dilaporkan dan tidak teregulasi (Illegal, Unreported, Unregulated-IUU).

Indonesia sebagai tuan rumah Our Ocean Conference 2018, adalah negara pertama yang merilis data pelacakan Vessel Monitoring System (VMS) kapalnya melalui GFW pada tahun 2017.

–– ADVERTISEMENT ––

Langkah Indonesia tersebut memungkinkan pelacakan sekitar 5.000 kapal nelayan yang tidak menggunakan AIS melalui peta GFW.
Kini Peru menjadi negara kedua yang merilis data pelacakan kapalnya melalui GFW.

GFW menggunakan data AIS yang dipancarkan secara umum untuk melacak pergerakan kapal penangkap ikan.
Meskipun banyak kapal-kapal besar penangkap ikan telah dilengkapi AIS, penambahan data VMS yang umumnya diwajibkan oleh pemerintahan berbagai negara-pada peta GFW akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai penangkapan ikan di dunia.

“Dengan merilis data pelacakan kapal mereka ke ranah publik, Peru telah mengambil langkah jauh ke depan untuk menjadikan transparansi perikanan sebagai norma dan bukan pengecualian,” kata Tony Long, CEO Global Fishing Watch, Jumat (26/10/2018) melalui rilis resminya yang diterima Tribun.
Peru juga akan menggunakan data pencitraan malam hari untuk mengungkap posisi kapal penangkap ikan yang beroperasi di malam hari.
"Kami memuji Peru yang telah memanfaatkan peta dan kapabilitas data kami untuk meningkatkan sistem yang ada serta memperkuat pemantauan di perairan mereka dan laut lepas di sekitarnya," tambahnya.

Peru adalah negara perikanan terbesar kedua di dunia setelah Tiongkok, dan merupakan salah satu lokasi stok tunggal ikan teri Peru terbesar di dunia.
Oceana, sebagai mitra pendiri GFW, telah menjalin kerja sama erat dengan pemerintah Peru untuk meningkatkan transparansi penangkapan ikan komersial di perairan negara tersebut.

“Kami bangga menjadi negara pertama yang mampu menggunakan Global Fishing Watch secara menyeluruh,” kata Patricia Majluf, Vice President, Oceana Peru.
Patricia Majluf menambahkam, peningkatan transparansi akan membantu masyarakat Peru dalam melihat seluruh manfaat perikanan baik sekarang maupun di masa depan.

Upaya Peru muncul setelah dukungan resmi pemerintah Kanada terhadap GFW pada pertemuan tingkat menteri G7 di Halifax awal bulan ini, serta komitmen mereka untuk mendorong upaya berbagi data yang lebih baik, meningkatkan ilmu pengetahuan dan berinvestasi hingga $11,6 juta untuk memerangi penangkapan ikan secara IUU.

“Transparansi merupakan hal yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lautan dunia, baik untuk memerangi penangkapan ikan ilegal, melindungi stok dan kehidupan ikan, maupun meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan nelayan,” tambah Tony Long.
Global Fishing Watch telah berkomitmen untuk mengajak 20 negara lainnya bergabung bersama Program Transparansi hingga tahun 2022 demi memajukan pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab.
"Kami mengimbau negara-negara lain untuk mengikuti langkah Indonesia, Peru dan Kanada," tuturnya.

Sementara itu, Jacqueline Savitz, selaku Chief Policy Officer Oceana dan salah satu pendiri Global Fishing Watch menyampaikan, dunia tengah memasuki era transparansi dan ini merupakan sebuah konsep pemberdayaan yang dapat mengubah perikanan secara menyeluruh, termasuk membantu mengelola perikanan secara berkelanjutan, sehingga dapat menyelamatkan lautan dan mencukupi kebutuhan pangan dunia.(*)
Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Irma Budiarti
Sumber: Tribun Bali


Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Global Fishing Watch dan Oceana Puji Langkah Peru Dalam Memimpin Transparansi Perikanan, http://bali.tribunnews.com/2018/10/26/global-fishing-watch-dan-oceana-puji-langkah-peru-dalam-memimpin-transparansi-perikanan.
Penulis: Zaenal Nur Arifin
Editor: Irma Budiarti

沒有留言: